𝐁𝐚𝐡𝐚𝐬 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐌𝐢𝐠𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐓𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐆𝐞𝐧𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐌𝐮𝐝𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐄𝐫𝐚 𝐃𝐢𝐠𝐢𝐭𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚𝐬𝐢

web unusa


Surabaya – Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) memastikan para calon pekerja migran memiliki kompetensi yang memadai sebelum berangkat ke luar negeri. Kemnaker RI juga mengajak perguruan tinggi untuk ikut berperan dalam meningkatkan kompetensi para calon pekerja migran, sekaligus perlunya untuk memotivasi generasi muda dalam menguasai teknologi masa kini. Hal ini yang disampaikan di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dalam kuliah pakar dan visiting professor dengan tema Migrant Health & Human Rights, Selasa (29/08).

Staf Khusus Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI), Hindun Anisah mengungkapkan, saat ini yang dihadapi generasi muda terkait dengan digitalisasi yang merambah di segala aspek dunia pekerjaan. Ia menjelaskan bagaimana era digital telah mengubah lanskap pekerjaan dengan adopsi teknologi digital yang semakin luas. Namun, ia juga mencatat bahwa kompetensi digital di kalangan generasi muda masih perlu ditingkatkan agar mereka bisa sejajar dengan perkembangan tersebut.

 yang akan membuka pintu bagi mereka untuk terlibat dalam pasar kerja yang semuanya

Terkait hal ini, Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi guna menyosialisasikan regulasi-regulasi yang berkaitan dengan perlindungan pekerja, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Penting nya peran unusa yakni mencetak generation lil'allamin modern dengan up at a untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan. 

Web unusa : http://unusa.ac.id

Fb unusa : https://www.facebook.com/unusaofficialfb

Ig unusa : https://www.instagram.com/unusa_official/

Link teman :https://tugasospekoctha.blogspot.com/2023/08/resume-berawal-dari-sekolah-perawat.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALUR PENGGUNAAN & PELAYANAN DI PERPUSTAKAAN

PROSES REGISTRASI ADMINITRASI KEUANGAN DAN PENGENALAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK

Berintelektual dengan anti kekerasan seksual, anti perundungan menjadi remaja asik tanpa usik